Memperkenalkan Agama Pada Anak

Memperkenalkan Agama Pada Anak – Anak-anak usia sekolah bisa dibilang belum siap untuk segala bentuk diskusi yang berkaitan dengan ketuhanan. Tapi itu bukan berarti mereka belum mulai berpikir tentang beberapa pertanyaan besar seperti “Siapa yang menciptakan Tuhan?” atau “Kemana kita akan pergi setelah mati?” Mereka juga sangat tertarik pada proses segala sesuatu diciptakan.

Usia ini adalah usia yang tepat untuk membangun sisi spiritual anak. Pondasi spiritual yang kuat akan memberinya panduan dalam menjalani kehidupan di masa datang. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membangun sisi spiritual anak :

1. Jelaskan Agama yang Anda Anut

Memperkenalkan Agama Pada Anak

Jelaskan agama yang Anda yakini di hadapan anak. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung penanaman nilai spiritual pada anak, meski Anda tidak secara aktif bergabung dalam satu organisasi keagamaan. Anda memang tak perlu memiliki jawaban untuk semua pertanyaan yang ia ajukan. Tapi setidaknya Anda dapat memberi penjelasan saat ia bertanya, “Apakah Bunda percaya pada Tuhan?” atau “Bunda kalo manusia mati lalu apa yang akan terjadi?” http://www.shortqtsyndrome.org/

Tentukan jenis pendidikan keagamaan seperti apa yang Anda inginkan untuk si kecil. Apakah Anda menginginkannya aktif di sekolah Minggu? Atau Anda mendaftarkannya sebagai santri di sebuah pesantren? Jika Anda dan pasangan memiliki keyakinan yang berbeda, sangat bijak bila mulai saat ini Anda telah memutuskan bagaimana memenuhi kebutuhan spiritualnya. Jadi ia tidak akan bingung menghadapi dua perbedaan agama pada orangtuanya. pafikebasen.org

2. Tidak Perlu Merasa Tahu Semua Hal

Ketika anak Anda bertanya tentang apa yang akan terjadi setelah kematian, berikan jawaban yang jujur dengan mengatakan, “Tak ada yang tahu pasti tentang itu, tapi sebagian orang mengira mereka akan masuk surga agar menjadi dekat dengan Tuhan. Sebagian lagi berpikir mereka akan terlahir kembali dengan tubuh yang baru.” Anda dapat memberi penjelasan lebih rinci jika Anda memiliki landasan agama yang kuat. Jika tidak, akui saja bahwa ada beberapa pertanyaan yang belum dapat Anda ketahui jawabannya.

3. Perkenalkan Nilai Agama Sejak Dini

Perkenalkan kegiatan keagamaan pada anak sejak ia masih kecil. Misalnya jika Anda muslim Anda dapat melakukannya dengan mengajarkan sholat atau rutin ke gereja untuk Anda yang kristiani. Biarkan anak melihat kegiatan ini sebagai bagian hidup yang natural. Biarkan ia terpengaruh secara positif oleh kegiatan spiritual yang Anda lakukan.

Anda perlu berbicara padanya bila Anda termasuk orang yang tidak mempercayai Tuhan. Jika Anda tidak melakukannya, ia akan mengetahuinya dari orang lain. Meski jika Anda tak meyakini Tuhan, Anda tetap masih bisa mendorongnya untuk menghormati keyakinan lain. Pondasi spiritual yang baik dapat terbentuk dari sikap menunjukkan perilaku peduli pada orang lain.

4. Bercerita

Tradisi spiritual penuh dengan cerita untuk menjelaskan semuanya mulai dari bagaimana dunia ini diciptakan hingga kenapa orang kadang berbuat tidak baik. Perkenalkan padanya bahwa orang yang berbeda bisa memiliki keyakinan yang tidak sama. Gunakan buku sebagai  sumber cerita Anda. Bisa juga Anda membacakan cerita berdasarkan ilustarasi dari Alkitab, atau dari ayat dalam Al Qur’an. Buatlah cerita menjadi sesederhana mungkin agar mudah untuk dipahami.

5. Kegiatan Harian untuk Mengajarkan Nilai Agama

Tidak perlu melakukan kegiatan berskala besar untuk menerapkan ide yang besar. Anda dapat menunjukkan agama sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dengan mempraktekkannya pada ucapan dan perilaku. Misalnya, saat membuka jendela di pagi hari Anda bisa katakan, “Terimakasih Tuhan, hari ini cerah sekali, ya.” Atau saat tidur di malam hari Anda berujar, “Segala puji bagi Tuhan yang telah memberkahi kita di hari ini.”

6. Cara yang Menyenangkan

Agama tidak selalu bersifat serius. Anda bisa membuatnya menjadi menyenangkan. Ajak anak Anda menggambar imajinasinya tentang surga. Atau minta ia menulis cerita tentang penciptaan dunia. Bersama-sama, mainkan drama atau opera boneka berdasarkan kreasi cerita dengan tema yang Anda pilih. Cara menyenangkan lainnya adalah dengan bernyanyi bersama buah hati Anda. Jika Anda tak familiar dengan syair pada lagu-lagu religi, banyak sekali kaset atau CD yang tersedia di pasaran. Anda bisa menggunakannya untuk bernyanyi bersamanya.

7. Mengajarkan Berdoa

Beri pemahaman bahwa berdoa bukanlah aktifitas yang hanya dilakukan saat ia membutuhkan bantuan. Berdoa adalah cara untuk berkomunikasi dengan yang Maha Kuasa kapan saja dan dimanapun. Ajarkan anak mengucapkan doa untuk beberapa kesempatan yang berbeda. Misalnya saat melihat sesuatu yang indah, saat bangun tidur, atau menjelang waktu tidur. Doa ucapan syukur sebelum dan sesudah makan bisa menjadi cara yang mudah dan efektif untuk menanamkan nilai menghargai dasar kehidupan.

Jika ia kesulitan untuk membuat kalimat dalam doa nya, Anda dapat membantunya dengan memulai kalimat “Terimakasih Tuhan untuk….” Biarkan ia melanjutkan kalimat Anda. Meski jika dalam keluarga tidak menganut agama tertentu, Anda tetap dapat mengajarkan anak mengucapkan syukur untuk hal-hal seperti tempat tidurnya yang nyaman atau wangi bunga yang menawan. Beri contoh dengan mengatakan, “Bunda bersyukur sekali hari ini tidak hujan jadi kita bisa bermain di taman, bukan begitu Kak?”

8. Membangun Tradisi Keluarga

Kepercayaan dapat menghubungkan kita dengan orang lain dan juga masa lalu. Jika Anda membesarkan anak dengan keyakinan yang sama seperti saat Anda dibesarkan, pastikan anak Anda mengetahui bahwa riwayat keluarganya juga memiliki kepercayaan yang sama dengannya. Tunjukkan kain ihram yang digunakan salah satu kerabat dekat saat melaksanakan haji. Atau biarkan ia melihat foto saat kakek melaksanakan komuni pertamanya. Ceritakan kisah keluarga selama liburan yang kerap kali Anda dengar saat kecil.

Tradisi keluarga bisa juga tidak secara spesifik berhubungan dengan agama. Ikut serta dalam penanaman pohon di hari lingkungan hidup menjadi salah satu contohnya. Kegiatan ini dapat membantunya menyadari bahwa dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik karena ia ada di dalamnya. Berikan contoh melalui berderma agar ia bisa merasakan bagaimana membantu orang lain menjadi sangat berharga.

9. Kegiatan Keagamaan Saat Libur

Pergunakan waktu libur dengan aktifitas yang lebih berarti. Anda dan keluarga bisa ikut serta dalam acara amal. Bisa juga dengan mondonasikan makanan, pakaian, atau mainan ke tempat pengungsian. Biarkan ia memilih sendiri benda yang tidak lagi ia gunakan. Hari libur dapat juga Anda isi dengan membuat kalender hijriah bersama atau menggambar gereja yang sering dikunjungi.

10. Ikuti Keinginannya

Memperkenalkan Agama Pada Anak

Biarkan ia mengajukan pertanyaan yang ada di kepalanya. Beri ia kesempatan untuk mendiskusikan pendapatnya tentang siapa Tuhan, seperti apa surga, atau apa yang akan terjadi setelah kematian. Jangan mengarahkan pertanyaan pada isu yang lebih besar. Jika ia bertanya dimana Tuhan tinggal, atau apakah Tuhan itu ada, mulai jawaban Anda dengan menanyakan pendapatnya. Jika Anda mendengarkan pendapatnya, mungkin Anda akan mendapati sesuatu yang tak terpikirkan sebelumnya.

Agama Dalam Kehidupan Masyarakat

Agama Dalam Kehidupan Masyarakat – Agama merupakan sebuah tongkat untuk penunjuk jalan bagi orang orang yang yang buta akan nilai nilai moral dan norma norma agama yang berlaju dimasyarakat. Dengan memiliki agama seseorang akan selalu berada pada jalan kebaikan dan kebenaran yang dapat menguntungkan diri sendiri ataupun  orang lain di dalam hidup bermasyarakatnya. Agama adalah segalanya bagi kehidupan manusia, karena agama adalah tiang dari segala tiang didunia yang jika tiang itu runtuh maka manusia berada pada kerugian.

Berikut adalah beberapa fungsi agama dalam kehidupan :

1. Sebagai sarana pendidikan

Agama Dalam Kehidupan Masyarakat

Agama dapat berfungsi sebagai sarana terbaik untuk mengajarkan hal hal yang baik yang dapat menguntungkan banyaak pihak sesuai dengan perintah atau larangan yang harus dijalankan dan dipatuhi , agar seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik daan selalu berada padaa jalan kebenaran dan kebaikan menurut ajaran dan kepercayaan masing masing. slot online

2. Sebagai sarana untuk keselamatan

gama berfungsi sebagai jalan teebaik bagi penganutnya berhubungan dengan tuhannya agar dapat memohon dan mengharapkan keselamatan dari kejahatan yang terlihat maupun yang tiudak nyata serta keselamatan dari ancaman api neraka akibat dosa dosa dimasa lalu. Seseorang yang memiliki agama maka dirinya memiliki tuhan untuk tempat berdoa, mengeluarkan uneg uneg dan memohon keselatan dunia akhirat. dengan begitu hati bisa terasa lebih tenang dan mendekatkan diri kepada sang pencipta merupakan cara agar hati tenang. https://pafikebasen.org/

3. Sebagai jembatan perdamian dunia

Karena ajaran agama yang selalu mengutamakan untuk selalu hidup berprilaku baik , saling menghormati dan menyayangi dengan orang yang beragama berbeda dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan dan sebagai alat untuk menuju perdamaian dunia. didunia memiliki tarusan negara dengan ideologi dan agama yang berbeda beda, tetapi  semua negara dilandasi rasa saling menghormati hak asasi manusia , saling menghargai, mengutamakan persamaan derajat tapi tidak saling merugikan satu sama lainnya, menjauhi penghinaan atau penghujatan terhadap orang lain  dan tidak saling merasa benar , maka perdamian dunia akan selalu tercipta hingga akhir jaman.

4. Sebagai alat untuk sosial

Agama Dalam Kehidupan Masyarakat

Dengan beragama manusia akan lebih peka, lebih cerdas dan lebih tanggap dalam menyikapi dan menghadapi masalah masalah sosial dimasyarakat, misalnya adanya kemiskinan, keadilaan, kesejahteraan rakyat, tentang hak asasi manusia  ataau tentang aktifitas yang berjalan pada jalan kemaksiatan agar segera ditertibkan dan dimusnakan agar prilaku tersebut tidak menodai wilayah sekitarnya dan tidak lagi menjerat prilaku generasi berikutnya kearah yang penuh dosa.

Kepekaan tersebut dapat merangsang dan menyemangati orang orang agar tidak hanya berdiam diri saja menyaksikan hal hal yang tidak baik antara lain tentang ketidakadilan ditengah masyarakat, tentang prilaku menyimpang atau tentang  kezoliman yang berkembang pada sistem kehidupan dimasyarakat. masyarakat yang memiliki agama ( walaupun berbeda beda) maka akan memiliki jiwa yang lebih peka dan cerdas untuk menolak semua peristiwa yang berbau ketidakadilan tersebut.

5. Sebagai jenjang hidup yang baru

Ajaran agama selalu mengajarkan haal hal yang baik dan melaarang manusia untuk berbuat sesuatu yang merugikan orang lain apapun bentuknya. ajaran agama mampu memperbaiki kualitas kehidupan seseorang dalam bergaul dan berinteraksi ditengah masyarakat. bahkan mampu mengubah pribadi seseorang atau kelompok menjadi memiliki jenjang kehidupan yaang baru yaitu kehidupan yang lebih baik dan mencapai spiritualnya masing masing.

6. Sebagai tempat untuk berinteaksi

Pada dasarnya Ajaran kebaikan dan kebenaran ada pada semua agama apapun didunia. agama mengajarkan manusia untuk saling bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain (agama Lain).  Semua ajaran agama memiliki aturan yang membolehkan segala bentuk usaha yang mempunyai sifat duniawi dan sekaligus agamawi selama usaha yang dilakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama dan sesuai dengan norma norma yang ada dalam masyarakat .

7. Sebagai semangat kreatifitas

Ajaran agama untuk memberi semangat kemandirian dan kreatifitas seseorang agar lebih baik dan terarah tanpa disusupi oleh kecurangan atau kejahatan kejahatan yang merugikan orang lain. semangat kreatifitas dapat mengajak seluruh manusia didunia untuk saling bekerja sama dalam berkarya, bekerja daan memanfaatkan keterampilan , minat dan bakat untuk kemajuan bangsa dan negara.

8. Sebagai identitas diri

Agama apapun didunia adalah sebagai identitas seseorang sebagai umat yang beragama dan tidak atheisme (Tidak beragama).  identitas tersebut bisa terdapaa pada kartu tanda penduduk, paspor dan surat surat penting lain. hal itu menunjukkan bahwa kita harus menghormati agama orang lain yang sebenarnya telah diakui sebagai agama yang sah didunia.

9. Agama juga bisa disebut sebagai ajaran teoritis

yaitu yang mengajarkan tentang cara bagaimana berprilaku yang baik yang sesuai norma, moral dan aturan aturan , perintah serta larangan larangan yang berhubungan dengahn etika bermasyarakat. yang bertujuan agar mudah tercipta krukunaan , saling menghormati dan hidup saling berdampingan tanpa mengenal perbedaan agama ataupun tradisi.

10. Agama juga bisa disebut sebagai benteng kekuatan

Yaitu sebagai benteng kekuatan yang tidak mengenal ruang dan waktu karena berperan besar dalam mempengaruhi prilaku dan sikap manusia secara individu ataupun secara sosial, kalimat ini pernah  dinyatakan oleh seorang pakar ahli sosiologi yang bernama Emile Durkhien.

11. Agama juga bisa disebut sebagai kebanggaan

Yaitu memiliki agama berarti memiliki kebangaan karena mempunyai tuhan tempat kita berserah diri, memohon bantuan dan sarana untuk beribadah agar menjadi manusia bisa lebih dekat dengan yang maha kuasa dan menjadi pribadi yang lebih baik.  agama sebagai kebanggaan diri secara pribadi tetapi bukan untuk dipertunjukan dalam bentuk keangkuhan, pamer atau kesombongan. karena keangkuhan hanya akan membuat jarak kita dengan orang lain menjadi menpunyai dinding batas untuk saling berinteraksi. hal ini disebabkan pada dasarnya manusia tidak menyukai seseorang yang pamer dan bangga dengan tujuan untuk menyombongkan diri.

Pentingnya Agama dalam Kehidupan

Agama dapat mempersatukan perbedaan kultur dalam masyarakat yang majemuk. Agama sangat penting dan sangat berperan dalam membentuk dan membangaun tatanan masyarakat menjadi lebih teratur, terarah dan lebih maju karena ajaran agama mampu menciptakan kerukunan kultur dan  memperbaiki kualitas pergaulan pada orang  orang yang memiliki perbedaan agama pada masyarakat yang majemuk agar senantiasa hidup berdampingan tanpa ada rasa iri, dengki, merasa paling benar dan lain lain.

Didalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia fungsi agama bisa juga berarti sebagai pedoman hidup sehari hari, sebagai pembeda dan ciri khas dimasyarakat, sebagai pedoman untuk memahami sesuatu yang baik dan yang salah, sebagai pedoman untuk rekreasi dan hiburan dan sebagai pengakuan diri akan rasa persamaan diantara umat beragama yang ada di Indonesia.

Tantangan Spiritualitas Manusia Modern

Tantangan Spiritualitas Manusia Modern – Beberapa waktu yang lalu, ada seorang perempuan “dicurhati”muda yang sudah menikah tentang persoalan hidupnya. Kami berbicara panjang lebar, yang kalau saya diringkas, menjadi begini: Dia termasuk manusia yang beruntung. Di tengah banyak orang hidup di bawah garis kemiskinan, dia berada di atas garis kemiskinan. Namun demikian, ia merasa bahwa limpahan kemewahan material yang dimiliki tidak membuatnya bahagia. Hidupnya terasa hampar. Tidak punya makna. Uang tidak membuatnya tersenyum. Murung senantiasa bersarang di relung. Ada “kemewahan immaterial” yang hilang dalam dirinya. Hingga akhirnya, dia punya pikiran untuk pergi ke suatu tempat, atau seseorang yang diharapkan mampu mengobati kehausan spiritualnya. Pendek kalimat, kalau boleh saya menyimpulkan, dia sedang mengalami krisis spiritual. Keadaan teman saya barangkali juga terjadi pada kebanyakan orang. Kaya material, tetapi miskin spiritual.

Terkait krisis spiritual ini, saya jadi ingat dengan buku yang ditulis oleh Ali A. Allawi, “Krisis Peradaban Islam (The Crisis of Islamic Civilization)”.  Dalam buku tersebut, Profesor asal Irak itu mengatakan bahwa Islam sebagai agama sampai sekarang menduduki posisi sentral dalam kehidupan miliaran manusia di seluruh dunia, dan terbukti tangguh menghadapi gempuran, baik ateisme maupun sekularisme. Namun, perwujudannya sebagai sebuah peradaban tengah mengalami krisis monumental. Bertubi-tubi peradaban menerima pukulan yang menggoyahkan, terutama dari ekspansi Barat, modernitas, dan terakhir adalah globalisasi. Dan saat ini, menurutnya, Islam mengalami krisis terakhir yang menentukan antara bangkit kembali atau lenyap seutuhnya. Ia pun menunjukkan upaya berbagai kelompok Islam mengatasi kemunduran peradaban Islam, mulai dari kaum modernis, revivalis, tradisionalis, sekularis, liberalis, hingga fundamentalis dan Islam politik. Penulis membongkar sebab-sebab kegagalan setiap kelompok dan tiba pada kesimpulan bahwa peradaban Islam tidak bisa bangkit tanpa aspek spiritualitasnya yang menjadi porosnya di masa lalu. idn slot online

Tantangan Spiritualitas

Tantangan Spiritualitas Manusia Modern

Spiritualitas di dalam masyarakat Islam modern sekarang ini pun mendapat tantangan. Kita melihat masuknya budaya populer, budaya komoditas, gaya hidup konsumerisme dan permainan citra, yang pada tingkat kedalaman tertentu telah menyeret berbagai realitas ritual keagamaan ke dalam ruang-ruang pengaruhnya. Kita menyaksikan masyarakat Islam modern menganggap jalan spiritualitas sebagai gaya hidup (durasi, intensitas, kuantitas), penggunaan waktu, ruang, uang, dan barang di dalam kehidupan sosial. Maka, lahirlah apa yang disebut post-spiritualitas atau hiper spiritualitas. www.century2.org

Post-spiritualitas akan melahirkan post-ritualitas, yaitu aktivitas ritual keagamaan yang dilakukan yang menjadikan dirinya sendiri sebagai referensi, bukan mengikuti model, contoh atau rujukan yang ada sebelumnya, khususnya contoh Nabi dan Rasul. Pada akhirnya, ritualitas yang dilakukan masyarakat Islam modern dengan sifat komsumtifnya akan mengacaukan tujuan utama spritualitas itu sendiri, yaitu penyujian jiwa. Inilah yang terjadi pada masyarakat Islam kita saat ini.

Fenomena acara berbuka puasa yang dilakukan di hotel-hotel berbintang dengan mengundanng artis kondang, sehingga ada semacam citra, ilusi-ilusi,  gaya hidup dan gengsi tertentu yang dibangun di baliknya adalah tantangan spiritualitas umat Islam modern. Di dalamnya, orang tidak lagi sekedar berbuka puasa dengan makanan, akan tetapi dengan image, dengan gaya hidup, dengan gengsi, dengan ilusi-ilusi gaya makanan yang disajikan atau suasana tempat yang diciptakan.

Begitu juga dengan haji plus misalnya, yang menawarkan paket haji yang serba “wah” dan serba istimewa dengan berbagai bentuk fasilitas yang menyertainya. Pemilihan hotel berbintang, makanan khusus (enak), penerbangan khusus, apartemen yang mewah, ziarah transportasi lokal dengan bus AC dan kemewahan dan kukhususan lainnya. Di dalamnya, orang tidak sekedar melakukan ibadah haji saja, melainkan mengejar image , gaya hidup, dan gengsi.

Sebenarnya, tanpa itu semua (mengundang artis, tempat yang mewah, penerbangan khusus, dan sebagainya), seseorang sudah bisa melakukan ritualitas (berbuka puasa atau berhaji) secara sederhana. Pada saat itulah ritual keagamaan kehilangan makna hakikinya. Perilaku-perilaku spiritualitas seperti ini hanya akan mereduksi ritual ibadah menjadi fenomeno permukaan, penampakan, dan tanda-tanda dan pastinya menjauhkan seseorang dari makna yang mendalam dan nilai-nilai spiritualnya. Akibatnya, tujuan utamanya (penyujian jiwa) menjadi terganggu, kacau dan tidak bisa optimal.

Keikhlasan Beribadah

Tantangan Spiritualitas Manusia Modern

Kita semua seharusnya tidak membiarkan nilai-nilai spiritualitas kita ternodai hanya karena citra, materi, hasrat, dan gaya hidup. Kita seharusnya mengedepankan tujuan utama spiritualitas itu sendiri, yaitu penyujian jiwa.

Memang, kita tidak bisa memungkiri  bahwa  dunia materi, hasrat, konsumsi, citra tidak bisa dileyapkan dari kehidupan manusia. Hasrat tidak bisa dibunuh, materi tidak bisa dihilangkan karena itu merupakan anugerah Tuhan. Jalan spiritualitas yang kita lakukan bukan untuk membunuh hasrat, menentang materi, menghentikan konsumsi atau melenyapkan gemerlap citra, melainkan mengendalikan atau meminimalisasi efek, dampak atau ekses-ekses yang merusak dengan cara penyucian jiwa dari berbagai pengaruh dualistik, kontradiksi, ketidakpastian, kekaburan dan ekstiminitas.

Sejarah mengajarkan kita bahwa segala suatu yang bertumbuh ke arah titik ekstrem pada akhirnya hanya akan menyebabkan penghancuran diri kita sendiri. Jalan spiritualitas adalah jalan untuk mencegah kehancuran yang diakibatkan oleh mesin hasrat yang melampaui spiriitualitas itu sendiri.

Jalan spiritualitas yang kita tempuh diharapkan mampu menjadi mesin pengendali terhadap mesin hasrat kapitalisme dan konsumerisme yang kini sedang dipuja,disanjung,dan digandrungi masyarakat Islam modern. Di sini dibutuhkan keikhlasan dalam menjalankan ibadah (spiriitualitas). Kita perlu menata niat untuk ikhlas dalam menjalankan spiritualitas. Pelepasan dari segala sesuatu yang bisa menggagalkan proses penyujian jiwa perlu kita lakukan.

Sudah saatnya, kita sebagai manusia beragama, meminimalisasi atau bahkan menghentikan segala bentuk jalan spiritualitas yang diembel-embeli mencari identitas, gengsi, citra dan  gaya hidup yang hanya akan merusak hakikat spiritualitas itu sendiri.

Ketulusan dan keikhlasan hati dalam menjalankan ibadah sangat diperlukan untuk mencapai tujuan spiritualilitas secara total. Dunia, dengan segala bentuk gemerlapnya hanya akan membawa kita menjadi rusak kalau kita tidak mampu mengendalikannya. Menapaki jalan  spiritualitas dengan rasa ikhlas, tulus dan sederhana akan mengantarkan kita pada kemuliaan dan kebaikan hidup,  baik di dunia maupun akhirat.

Penyelamatan Manusia Modern Dari Krisis Spiritualitas

Penyelamatan Manusia Modern Dari Krisis Spiritualitas

Penyelamatan Manusia Modern Dari Krisis Spiritualitas

Modernisme adalah faham tentang hal-hal yang bersifat modern. Sebagian orang beranggapan bahwa Islam dan modernisme adalah suatu kata yang tidak tepat untuk disandingkan. Menurut mereka, modernisme adalah pintu utamanya bid’ah, dan bid’ah adalah virusnya agama. Masyarakat modern umumnya lebih mempergunakan rasio mereka untuk memecahkan setiap masalahnya. Sedangkan Islam mempunyai konsep bahwa manusia tetap menggunakan dalil naqli disamping dalil aqlinya. Sehingga konsep diri yang ada pada masyarakat modern adalah hedonisme yang mengakibatkan kemerosotan akhlak. Kehidupan masyarakat modern identik dengan mendewakan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga adanya pengagungan terhadap nilai-nilai yang bersifat materi dan meninggalkan unsur-unsur yang sifatnya spiritual. https://www.mrchensjackson.com/

Kemajuan IPTEK telah banyak membawa perubahan bagi masyarakat, terutama dalam cara berpikir, bersikap dan bertingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan, seperti bidang politik, pluralisme agama, spiritual dan etika. Jika manusia tidak mampu mengantisipasi cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan tersebut, maka akan menimbulkan ketidak seimbangan antara aspek jasmaniah dan aspek rohaniah. Ketidak seimbangan itu dapat dijumpai dalam realitas, dimana banyak manusia yang sudah hidup dalam lingkup peradaban modern dengan menggunakan berbgai teknologi, tetapi dalam menempuh kehidupan terjadi distorsi-distorsi nilai kemanusiaan, terjadi dehumanisasi yang disebabkan oleh kapasitas intelektual, mental dan jiwa yang tidak siap untuk mengarungi samudera peradaban modern. Akibat yang ditimbulkan dari gaya hidup modern yang lebih mementingkan dunia materi dan mengabaikan aspek-aspek batiniah yaitu terjadinya gangguan kejiwaan, seperti kecemasan, kesepian, kebosanan, perilaku menyimpang, psikosomatis dan lain sebagainya. slot indonesia

Dalam bahasa Indonesia, pada dasarnya kata MODERNISASI adalah “pembaruan”, berasal dari kata “baru” yang bermakna belum pernah ada sebelumnya Dapat disimpulkan bahwa manusia modern merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia modern, yang selalu berfikir rasional materialisme. Mereka tidak mempercayai adanya spirit yang ada pada dirinya, karena hal tersebut secara meteri tidak pernah ada. Ketergantungan manusia yang semakin meningkat kepada rasio secara pencapaian ilmu dan teknologi yang ketergantungan kemampuan usahanya sendiri tanpa bantuan kekuatan super natural. Dengan demikian, yang memegang peranan utama dari ciri-ciri masyarakat modern adalah ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Urgensi moral atau budi pekerti dalam kehidupan masyarakat sudah tidak diragukan lagi. Bahkan moral dapat dijadikan ukuran atau barometer untuk mengetahui sampai dimana kualitas hidup serta kebudayaan suatu masyarakat, bangsa ataupun sebuah negara. Memang tidak selamanya budaya barat berdampak negatif semua. Dalam hal kemajuan teknologi, misalnya barat lebih maju dan hal itu terus ditiru, karena ajaran Islam memang memerintahkan untuk menguasai teknologi. Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil ciptaan karya manusia, karena dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangan atau kemajuan industri masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Sudah menjadi wacana umum, bahwa dekadensi moral yang terjadi pada kawula muda telah mencapai titik mengkhawatirkan. Terjadinya pelanggaran norma-norma sosial yang dilakukan oleh para muda-mudi merupakan masalah terpenting bangsa ini dalam rangka perbaikan sumber daya manusianya. Karena, ketika sebuah etika sosial masyarakat tidak diindahkan lagi oleh kaum muda, maka laju lokommotif perbaikan bangsa dan negara akan mengalami hambatan.

Penyelamatan Manusia Modern Dari Krisis Spiritualitas

Proses modernisasi yang dijalankan oleh dunia barat sejak zaman renaissance, disamping membawa dampak positif, juga telah menimbulkan dampak negatif. Dampak positifnya modernisasi telah membawa kemudahan-kemudahan dalam kehidupan manusia, sedangkan dampak negatifnya modernisasi telah menimbulkan krisis makna kehidupan, kehampaan spiritual dan tersingkirnya agama dalam kehidupan manusia. Manusia modern memperlakukan alam sama dengan pelacuran, mereka menikmati dan mengeksploitasi kepuasan darinya tanpa rasa kewajiban dan tanggungjawab apapun. Inilah yang menciptakan berbagai krisis dunia modern, tidak hanya krisis dalam kehidupan spiritual tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Problema paling besar yang dihadapi manusia modern, tidak muncul dari situasi pembangunan yang terbelakang, tetapi justru dari pembangunan yang berlebihan. Manusia modern yang memberontak melawan Tuhan, telah menciptakan sebuah sains yang tidak berlandaskan cahaya intellec, jadi berbeda dengan yang kita saksikan di dalam sains-sains Islam tradisional tetapi berlandaskan kekuatan akal (rasio) manusia semata untuk memperoleh data melalui indera.

Sebagaimana yang telah disinyalir oleh para sosiolog kontemporer bahwa arus globalisasi akan mengakibatkan dunia ini terbentuk dalam satu Global Village (desa buana) yang mensyaratkan adanya desa-desa yang dikotakan. Di seluruh pelosik dunia akan menjadi kota atau metropolis dengan gebyar kemodernan yang dipoles wajah teknikalisasi dan berlanjut dengan urbanisasi serta industrialisasi.Agama hanya sekedar sebagai instrumen kehidupan serta alat legitimasi dari apa yang diperbuat. Dalam wacana politis, ini sangatlah efektif sebagai pengokoh status quo. Agama menjadi alat justifikasi kepentingan pribadi dan kelompok. Sehingga dalam realitas kehidupan masyarakat perkotaan banyak terjadi fenomena kemunculan organisasi sekuler yang berlabe keagamaan. Mental disorder yang muncul pada jiwa masyarakat perkotaan tersebut banyak disebabkan karena belum mampunya mereka untuk menyingkronkan antara nilai-nilai baru yang dimunculkan oleh gejala modernisasi dan teknologisasi yang semakin maju, dengan ajaran aga secara esensif yang bersifat religio-perennis. Akibatnya masyarakat perkotaan mengalami apa yang dinamakan hampa akan makna. Nilai hampa makna inilah yang membuat masyarakat perkotaan yang notabene mewakili manusia modern cenderung untuk mencari apa saja yang dapat dijadikan sebagai way of life. Kasus-kasus seperti ini mengakibatkan munculnya orang-orang yang merasa kecewa, putus asa dan stres. Karena kekecewaan dan keputusasaan ini terkait dengan jiwa serta hati nurani, maka tasawuf sangat dibutuhkan dan bermanfaat dalam rangka memelihara hati dari gangguan-gangguan tersebut, terutama di era modern ini. Dalam hal ini Nasrh menegaskan”tarikat” atau “jalan rohani” yang biasanya dikenal dengan tasawuf atau sufisme adalah merupakan dimensi kedalaman dan kerahasiaan dalam Islam. Sebagaimana syariat berakar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ia menjadi jiwa dan risalah Islam, seperti hati yang ada pada tubuh tersembunyi jauh dari pandangan luar. Intisari ajaran tasawuf bertujuan memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga seseorang merasa dengan kesadarannya itu berada di hadirat-Nya.Selanjutnya tasawuf melatih manusia agar memiliki ketajaman batin dan kehalusan budi pekerti.

Negara Paling Religius di Dunia

Negara Paling Religius di Dunia – Patut diakui, agama adalah kekuatan terbesar untuk mengumpulkan massa. Di balik itu, dapat menjadi tolak ukur keanekaragaman budaya. Agama menyatukan pikiran banyak orang, seperti halnya komunitas. Di dalamnya, mereka bisa saling berbagi dan berkomunikasi. Di dunia, banyak negara dengan kekuatan agama terbesar. Hal itu membuat penduduknya berperilaku religius. Di mana saja negara dengan penduduk paling religius sedunia?

1. Nigeria

Negara Paling Religius di Dunia

Nigeria terletak di Afrika Barat. Bahasa ibu mereka adalah bahasa Prancis. Hampir seluruh penduduk, sekitar 90%, memeluk agama Islam. Tijaniyya, Senussi, dan Hamalist adalah organisasi yang paling berpengaruh. Kota suci mereka adalah Madarounfa, Kiota, Say, dan Agadez yang merupakan kota penting bagi umat Muslim. Mayoritas tercatat sebagai penganut Islam yang taat. Kendati demikian, bukan berarti mereka melupakan 10% masyarakat yang beragama lain. Mereka hidup berdampingan dengan rukun dan minim perpecahan. idn slot

2. Sri Lanka

Sri Lanka terletak di Asia bagian selatan. Bahasa ibu mereka adalah Sinhala, Tamil, dan Inggris. Mayoritas penduduknya beragama Buddha. Totalnya mencapai 70%. Sementara lainnya beragama Hindu, Kristen, dan Islam. Masyarakat umumnya menganut ajaran Buddha taat. Mereka juga menerapkan ajaran agama dan filosofinya dalam kehidupan sehari-hari. Dewa yang disembah adalah Wisnu, Siwa, Kali, Ganesa, dan Skanda. www.benchwarmerscoffee.com

3. Malawi

Malawi merupakan sebuah wilayah di Afrika bagian tenggara. Bahasa utama negara tersebut adalah Chewa dan Inggris. Masyarakat di Malawi umumnya memeluk agama Islam, Hindu, Katolik Roma, dan Protestan. Banyak orang Muslim di sini karena dulunya para pedagang Arab dari Timur Tengah yang tiba di Malawi untuk urusan bisnis membawa agama Islam ke negara tersebut. Hal yang sama berlaku untuk pedagang India yang mengenalkan agama Hindu.

Kemudian, orang Amerika dan Eropa serta Australia membawa agama Katolik dan Protestan. Mayoritas penduduk asli Chewa dan mereka memeluk agama Katolik dan Protestan. Sementara itu, orang Yao beragama Islam. Secara keseluruhan, pemeluk Protestan menduduki angka 55% populasi, sementara Katolik Roma 20%, dan Muslim 20%. Sisanya adalah pemeluk agama Hindu dan lain-lain. Mereka menjalankan ibadah dengan taat dan mempraktikkan ilmu agama di kehidupan sehari-hari.

4. Indonesia

Negara Paling Religius di Dunia

Sebagian besar penduduk di Indonesia menganut agama Islam. Sebagian lainnya Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Orang Muslim mencapai angka 87,2%, sementara Kristen 6,9%, Katolik 2,9%, Hindu 1,7%, Buddha 0,7%, dan lainnya 0,05%. Penduduknya menganut ajaran keagamaan yang kuat. Namun, meski mayoritas beragama Muslim, hukumnya tak menggunakan hukum Islam.

5. Yaman

Yaman berlokasi di Asia Barat. Bahasa yang paling banyak diucapkan adalah bahasa Arab. Hampir semua penduduknya menganut agama Islam. Ada yang memeluk Kristen dan Hindu, namun sangat kecil. Mereka mengikuti budaya orang Muslim, bahwa wanita harus selalu tertutup saat di luar rumah. Karena itu, kerudung menjadi adat yang penting untuk negara tersebut. Selain mengikuti ajaran agama, menyesuaikan dengan atmosfer wilayah. Meski demikian, ada juga yang berpakaian ala barat. Namun hal itu tak dipersoalkan. Mereka tetap hidup berdampingan dengan rukun. Penampilan apa pun akan dihormati.

6. Thailand

Thailand terletak di Asia Tenggara dan bahasa ibu mereka adalah bahasa Thailand. Sekitar 95% penduduk beragama Buddha dan sisanya Hindu, Kristen, juga Islam. Saat Buddha diperkenalkan di Thailand, agama tersebut segera menjadi agama yang dominan. Ajaran agama tersebut membuat mayoritas orang Thailand percaya pada reinkarnasi. Karenanya, banyak orang mengunjungi kuil, menyalakan kemenyan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik kelak. Sekitar 30.000 kuil ada di negara ini. Banyak pemuda Thailand yang menjadi biksu. Mereka mendedikasikan hidup untuk belajar agama.

7. Armenia

Armenia adalah negara di Asia, bekas Republik Soviet. Sebagian besar penduduk menganut agama Kristen, namun ada juga orang-orang yang beragama Islam. Kendati demikian, negara mengizinkan siapa pun untuk mengikuti agama apa pun. Negara ini juga mengizinkan penduduknya menjadi ateis. Mereka yang beragama Kristen beribadah di Gereja Apostolik Armenia, yang berbeda dengan gereja-gereja Orthodoks, Katolik, dan Protestan. Mereka percaya pada orang-orang kudus, tapi bukan api penyucian. Pemimpin tertinggi mereka adalah Echmiadzin. Kekuasaan tertinggi memiliki kekuatan untuk mengendalikan sistem Gereja Armenia.

8. Bangladesh

Bangladesh berlokasi di Asia bagian selatan. Bahasa utama yang dipakai adalah bahasa Bengali. Penduduknya 88% beragama Islam. Keyakinan lain, seperti Hindu, Kristen, Buddha, animisme, dan kesukuan juga ada. Agama Islam memainkan peran besar di negara ini. Namun hal itu tak mengurangi harmonisasi hidup berdampingan.

9. Georgia

Georgia adalah negara yang masuk dalam wilayah Eropa Timur. Bahasa ibu mereka adalah Georgia. Dikenal sebagai negara religius karena memiliki banyak gereja dan tempat-tempat berbau spiritual di mana-mana. Mayoritas beragama Kristen Ortodoks. Namun ada juga yang beragama lain. Kehidupan mereka berdampingan, menghormati satu sama lain, dan mencoba untuk tidak menganggap perbedaan sebgai ancaman bagi mereka. Banyak upacara yang digelar di dalam gereja, seperti pernikahan. Banyak orang Georgia percaya pada akhir zaman.

10. Maroko

Maroko terletak di Afrika Utara, berbatasan dengan Samudra Atlantik dan Laut Mediterania. Bahasa yang paling banyak diucapkan adalah bahasa Arab. Hampir 99% orang Maroko adalah Muslim. Hal ini menjadikannya negara Islam. Mereka salat taat, lima kali sehari. Doa-doa terdengar melalui speaker dari masjid-masjid lokal di setiap tempat. Mereka tidak minum alkohol, makan daging babi, atau memakai pakaian tertentu yang akan mengekspos bagian tubuh tertentu. Mirip dengan banyak negara Islam, perempuan diharapkan menggunakan cadar saat ke luar rumah. Namun, orang Maroko sangat ramah terhadap pendatang.

Wah, sepertinya adem ya tinggal di negara-negara itu.

Agama Asli Indonesia Tidak Pernah Diakui Oleh Pemerintah

Agama Asli Indonesia Tidak Pernah Diakui Oleh Pemerintah

Saat ini Indonesia memiliki enam agama yang diakui pemerintah sebagai agama resmi. Agama itu terdiri dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Selain enam agama di atas, pemerintah menetapkannya sebagai aliran kepercayaan atau animisme. Penetapan agama sebagai sebuah aliran kepercayaan dianggap sebagai degradasi atau penurunan derajat oleh beberapa kelompok masyarakat.

Agama asli Indonesia seperti Sunda Wiwitan, Kejawen, hingga Marapu sudah ada sejak dahulu kala. Bahkan sebelum ada penyebaran agama besar seperti Islam dan Kristen, agama asli Indonesia telah menyatu dengan penduduk hingga susah sekali dilepaskan. Berikut beberapa agama asli Indonesia yang konon dianaktirikan oleh negerinya sendiri. slot online indonesia

1. Sunda Wiwitan

Agama Asli Indonesia Tidak Pernah Diakui Oleh Pemerintah

Sunda Wiwitan adalah agama yang telah dianut oleh sekelompok masyarakat Sunda sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan sebelum Hindu dan Buddha masuk ke negeri ini, ajaran Sunda Wiwitan sudah ada dan berkembang di masyarakat. Di era modern seperti sekarang, masyarakat Sunda Wiwitan bisa ditemukan di kawasan Kanekes, Banten; Kampung Naga, Cirebon; dan Cigugur, Kuningan. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Sunda Wiwitan memuja roh nenek moyang sebagai entitas yang ditinggikan. Selain memuja nenek moyang, Sunda Wiwitan juga memiliki satu Tuhan yang kerap disebut dengan Sang Hyang Kersa. Tuhan dalam dalam ajaran Sunda Wiwitan tetaplah satu seperti ajaran umat Islam. Oh ya, dalam perkembangannya, beberapa tradisi dari Sunda Wiwitan juga terpengaruh unsur Hindu dan Islam.

2. Kajawen

Kejawen adalah sebuah kepercayaan yang telah dianut oleh masyarakat Jawa sejak lama. Mereka tetap menjalankan agama primer yang dianut (agama utama), menjalankan perintah dan larangannya, namun tetap melaksanakan lelaku sebagai seorang pribumi Jawa yang sangat taat dengan leluhur. Penganut Kejawen selalu mengatakan bahwa kepercayaan ini bukanlah agama meski memiliki beberapa lelaku yang menjadi ciri khas sebuah agama.

Kepercayaan kejawen memiliki beberapa misi dalam ajarannya. Mereka harus melaksanakan empat hal wajib saat hidup. Seorang manusia Jawa harus bisa menjadi rahmat bagi dirinya sendirinya. Lalu mereka juga harus bisa menjadi rahmat bagi keluarga. Dua terakhir dari misi Kejawen adalah menjadikan manusia sebagai rahmat bagi sesama dan juga alam semesta.

3. Merapu

Marapu adalah sebuah agama asli Pulau Sumba yang konon telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Orang dengan agama ini melakukan pemujaan kepada nenek moyang yang telah pergi dari dunia. Orang dengan agama Marau percaya bahwa setelah kematian datang, mereka akan pergi ke sebuah tempat yang sangat indah bernama Prai Marapu. Tempat yang konon sangat indah itu bisa disamakan seperti surga di agama seperti Islam dan Kristen.

Kompleksitas agama Marapu yang telah ada sejak ratusan tahun lalu bisa dilihat dari banyaknya upacara keragaman. Hal-hal yang berkaitan dengan daur hidup seperti kematian, kelahiran, dan pernikahan akan diwujudkan menjadi pesta besar. Selain masalah tradisi, orang dengan agama ini juga mengenal beberapa makhluk gaib, kekuatan gaib, dan mengeramatkan beberapa benda.

4. Buhun

Buhun adalah agama asli Sunda yang sudah ada sejak dahulu kala. Agama ini sering disebut dengan Jati Sunda dan belum bercampur dengan ajaran agama utama. Buhun masih murni ajaran leluhur yang diturunkan dari satu generasi ke generasi yang lain. Buhun memiliki arti memuja nenek moyang. Mengagungkan apa yang telah dilakukan oleh leluhur di masa lalu. Zaman sekarang, orang yang menganut Buhun masih ada meski jumlahnya sangat sedikit di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

5. Kaharingan

Kaharingan adalah salah satu agama asli Indonesia yang berasal dari Kalimantan. Suku Dayak banyak menganut agama ini sejak lama sebelum agama-agama besar diakui oleh pemerintah. Kaharingan percaya akan adanya entitas yang sering disebut dengan Ranying. Entitas itu bisa disamakan dengan Tuan Yang Maha Esa.

Agama Kaharingan dimasukkan ke dalam agama Hindu pada tahun 1980. Kemiripan tradisi dan lelakunya dirasa mirip oleh pemerintah. Meski masuk dalam cakupan agama Hindu, Kaharingan masih memiliki tradisi asli yang tak bisa disamakan dengan agama lainnya. Misal mereka punya tempat ibadah yang dinamai dengan Balai Basarah.

6. Ugamo Malim

Ugamo Malim adalah agama asli dari Suku Batak di kawasan Toba. Jauh sebelum Islam, Kristen, dan Katolik dipeluk oleh masyarakat setempat. Agama ini memiliki kesamaan dengan Agama Kuno Yahudi yang terletak jauh berseberang samudera. Saat ini, Ugamo Malim telah dipeluk oleh 35 generasi suku Batak. Artinya, agama ini telah ada sejak 800 tahun yang lalu.

Dalam Ugamo Malim dikenal Tuhan YME dengan julukan Debata Mula Jadi Na Bolon. Tuhan dalam kepercayaan Ugamo Malim menciptakan alam semesta, bumi, manusia dan segala hal yang ada di sekitarnya. Saat ini pemeluk Ugamo Malim hanya bersisa 10.000 saja di kawasan Sumatra.

7. Tolotang

Tolotang memiliki nasib sama dengan Kaharingan yang ada di Kalimantan. Akibat pemerintah tidak mengakui keberadaan mereka, penganut Tolotang terpaksa bergabung dengan Hindu meski sebenarnya mereka memiliki kepercayaan dan lelaku sendiri saat beribadah.

Saat ini jumlah pemeluk dari Tolotang hanya bersisa 5.000 orang saja. Mereka bisa ditemui di kawasan Kabupaten Sinderen Rappang, Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Hingga sekarang, masyarakat Tolotang masih menjalankan ibadahnya meski khawatir agama ini akan menjadi punah di kemudian hari.

8. Madrais

Agama Asli Indonesia Tidak Pernah Diakui Oleh Pemerintah

Madrais adalah sebuah agama yang sering disebut dengan Agama Djawa Sunda. Agama ini banyak dipeluk oleh orang di kawasan Kuning, Jawa Barat. Secara garis besar agama Madrais mirip sekali dengan Agama Buhun meski ada unsur Jawa di dalamnya. Saat ini pemeluk Madrais hanya bersisa 3.000 orang saja.

Madrais menjalankan ritual-ritual yang beriringan dengan tradisi Sunda. Mereka juga melakukan Seren Taun setelah panen sebagai wujud penghormatan kepada Dewi Sri. Saat Indonesia memasuki Orde Baru, banyak orang Madrais dipaksa memeluk agama modern seperti Islam dan Katolik.

Inilah delapan agama asli Indonesia yang tak pernah diakui pemerintah. Meski sudah ada sejak lama di Indonesia, keberadaan mereka seperti dianaktirikan. Apa pendapat Sobat Boombastis semuanya?